Bagaimana AI digunakan dalam industri kesehatan di China

0 0
Read Time:2 Minute, 36 Second

China merupakan salah satu negara yang sangat agresif dalam mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) di berbagai sektor, termasuk industri kesehatan. Dengan populasi terbesar di dunia dan tantangan pelayanan medis yang kompleks, China melihat AI sebagai solusi strategis untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan akses layanan kesehatan. Dalam beberapa tahun terakhir, penerapan AI dalam dunia medis di Tiongkok mengalami kemajuan pesat, mencakup diagnosis, pengobatan, manajemen rumah sakit, hingga penelitian dan pengembangan obat. Bagaimana AI digunakan dalam industri kesehatan di China

1. Diagnostik Berbasis AI

Salah satu penggunaan utama AI di sektor kesehatan di China adalah dalam diagnostik penyakit.

Perusahaan teknologi besar seperti Alibaba Health, Tencent, dan Ping An Good Doctor telah mengembangkan sistem AI yang mampu membaca hasil X-ray, CT scan, dan MRI dengan akurasi tinggi. Misalnya, sistem AI milik Alibaba dapat menganalisis ribuan hasil pemindaian paru dalam hitungan detik, dan memberikan peringatan dini jika ada indikasi kanker atau pneumonia.

Penerapan ini sangat penting di wilayah-wilayah terpencil di China yang kekurangan dokter spesialis. Dengan AI, tenaga medis umum dapat memperoleh bantuan diagnosa yang akurat dan cepat, sehingga pasien dapat ditangani lebih awal.

2. Chatbot Medis dan Telemedisin

Keterbatasan waktu konsultasi dan padatnya rumah sakit mendorong penggunaan chatbot berbasis AI dan layanan telemedisin.

Chatbot ini memanfaatkan Natural Language Processing (NLP) untuk memahami keluhan pasien, lalu menggunakan algoritma klinis untuk memberikan saran. Hal ini mengurangi beban kerja dokter dan mempercepat proses pelayanan.

Dalam masa pandemi COVID-19, layanan telemedisin ini menjadi sangat vital di China.Pasien bisa berkonsultasi dengan dokter tanpa harus ke rumah sakit, yang mengurangi risiko penularan dan meningkatkan kenyamanan.

3. AI dalam Manajemen Rumah Sakit

AI juga digunakan untuk optimalisasi operasional rumah sakit. Teknologi ini membantu dalam manajemen jadwal dokter, pengaturan ruang rawat inap, hingga distribusi obat. AI juga dapat memprediksi tren penyakit musiman dan lonjakan pasien, sehingga rumah sakit bisa lebih siap dalam meresponsnya.

Beberapa rumah sakit besar di China, seperti Zhongshan Hospital di Shanghai, telah mengintegrasikan sistem AI dalam proses administratif, yang terbukti mengurangi waktu tunggu pasien dan meningkatkan efisiensi pelayanan.

4. Pengembangan Obat dan Penelitian Medis

Perusahaan farmasi dan startup bioteknologi di China memanfaatkan machine learning untuk memproses data genetika, memprediksi interaksi molekul, dan mempercepat penemuan kandidat obat baru.

Contohnya, perusahaan seperti Insilico Medicine yang berbasis di Hong Kong, telah berhasil menggunakan AI untuk merancang struktur molekul obat dalam hitungan hari, sesuatu yang sebelumnya memerlukan waktu bertahun-tahun.

Dengan potensi ini, pengembangan vaksin, termasuk yang berkaitan dengan virus COVID-19 dan penyakit menular lainnya, menjadi lebih cepat dan efisien.

5. Pemantauan Kesehatan dan Wearable Devices

China juga mengintegrasikan AI dalam perangkat wearable kesehatan seperti gelang pintar dan smartwatch. Perangkat ini memantau detak jantung, kadar oksigen, tekanan darah, dan pola tidur. Data yang dikumpulkan dikirim ke sistem AI untuk dianalisis dan memberikan rekomendasi gaya hidup atau peringatan medis.

Teknologi ini sangat berguna untuk manajemen penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung, serta untuk pasien lansia yang perlu pemantauan terus-menerus.

Penutup

Penggunaan AI dalam industri kesehatan di China menunjukkan transformasi besar yang mendekatkan teknologi dengan kebutuhan masyarakat. Dengan memadukan kecanggihan AI dan skala besar sistem kesehatan publik, China berhasil mengatasi beberapa tantangan utama dalam layanan medis.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %